Pin It
20150205 surveyLKP
 
JAKARTA – Lagi, sebuah lembaga survey Lembaga Klimatologi Politik (LKP) merilis rapor Menteri dalam Kabinet Kerja Jokowi – JK. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mendapat sentiment positif pemberitaan media massa, dan dipersepsikan publik sebagai menteri dengan kinerja baik.
 
CEO LKP Usman Rachman mengatakan, Menteri Susi bukan hanya satu-satunya menteri yang paling banyak diberitakan di media, namun menempati ranking tertinggi dalam sentiment positif pemberitaan media. Sebanyak 49,39% pemberitaan mengenai Susi bernada positif, 42,44% netral dan hanya 8,17% yang bernada negatif.
 
Yuddy Chrisnandi juga menjadi salah satu menteri yang paling banyak diberikan media. Menurut Usman, 48,41% bernada positif, 46,28% bernada netral dan hanya 5,31% yang bernada negatif. “Susi Pudjiastuti dan Yuddy Chrisnandi selain mendapatkan sentimen positif yang tinggi di media, ternyata juga dipersepsikan public sebagai menteri dengan kinerja yang baik,” kata Usman saat memberikan paparan di Jakarta, Kamis (5/2).
 
Menurut quick-poll LKP, kinerja Menteri Susi mendapatkan ranking teratas dari 34 menteri di Kabinet Kerja yaitu 62,6%. Sedangkan Menteri Yuddy mendapatkan posisi keenam dengan tingkat kepuasan public sebesar 49,1%.
 
Lembaga Klimatologi Politik (LKP) memaparkan hasil survei terkait kinerja Kabinet Jokowi-JK dalam perspektif politik dan media.  Survei tersebut menggunakan metode media monitoring terhadap 10 surat kabar nasional terkemuka dan 10 media online yang paling banyak diakses publik. Riset dilakukan sejak 1 November 2014 hingga 31 Januari 2015.
Pemberitaan media yang dianalisis adalah berita-berita yang berkaitan dengan seluruh menteri Kabinet Kerja Jokowi-JK, baik aktivitas yang dilakukan maupun pernyataan-pernyataan yang dilansir.
Menurut survei LKP, tingginya volume pemberitaan media termasuk sentiment positif di media maupun publik karena dipengaruhi oleh empat faktor. Pertama, kehebatan strategi media dari menteri dan kementeriannya. Kedua, kinerja yang memang benar-benar baik dari para menteri bersangkutan. Ketiga, kreativitas dalam meluncurkan ide-ide perubahan yang orisinil. Dan keempat, faktor latar belakang atau track-record dari menteri yang bersangkutan.
 
Dalam kasus berkibarnya popularitas Menteri Susi baik di media maupun di mata public merupakan kombinasi dari factor pertama (strategi media) dan faktor ketiga (ide perubahan). Sedangkan Menteri Yuddy, sentimen positif yang muncul yaitu dari ide-ide perubahan yang orisinal, misalnya kebijakan pelarangan rapat bagi instansi pemerintah di hotel. “Kami berharap kinerja para menteri yang akan datang bisa lebih maksimal lagi. Karena masih ada juga beberapa menteri yang rapornya buruk,” kata Usman. (ns/HUMAS MENPANRB)