Suasana Mudik di Stasiun Solo Balapan, Surakarta, Solo, Senin (03/06)
SURAKARTA – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah, perantau mulai melakukan perjalanan mudik. Namun tidak semua dapat pulang kampung untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Ada yang tetap melaksanakan tugas disaat liburan seperti ini.
Tidak hanya Aparatur Sipil Negara (ASN), ada banyak pekerja lain yang juga tidak bisa berkumpul dengan keluarganya dihari kemenangan tahun ini, Hadyono misalnya. Hadyono merupakan kondektur kereta api jarak jauh. Ayah dua anak ini telah bekerja sebagai kondektur selama sembilan tahun. Sudah tiga tahun belakangan beliau harus bekerja saat hari raya tiba. “Pas hari lebaran nanti saya pas dinas, jadi tidak bisa pulang ke Purwokerto,” ungkapnya di sela-sela obrolan dengan salah satu humas Kementerian PANRB, Minggu (02/06).
Lebaran tahun ini Hadyono bertugas di Kereta Argo Lawu Fakultatif. Rangkaian kereta tambahan ini memulai perjalanan dari Stasiun Gambir, Jakarta dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Solo Balapan, Surakarta. Ia mengaku jauh dari keluarga saat hari raya terkadang terasa sangat berat, terlebih saat istri atau anaknya menginginkan sosoknya hadir di lebaran tahun ini. “Secara langsung atau tidak langsung istri dan anak memang protes karena saya jarang di rumah. Tapi karena memang tugas seperti itu jadi harus saling menyadari dan memberikan pemahaman terutama pada anak-anak kalau tugas ayahnya seperti ini,” tuturnya sambil tersenyum.
Meski mengaku berat, pria asal Purwokerto, Jawa Tengah ini mengaku senang karena ia dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi orang lain terutama saat mudik lebaran. “Senangnya saat di jalan atau di stasiun itu ketemu penumpang yang terlihat bahagia pulang ke kampung halaman setelah penat kerja, saya jadi ikut bahagia walaupun saya tidak dapat berkumpul dengan keluarga karena tugas,” imbuhnya.
Suka dan duka menjadi pelayan masyarakat dijalani Hadyono tanpa banyak berkeluh-kesah. Ia menyadari bahwa memberikan pelayanan merupakan bentuk ibadah yang bila dengan tulus ikhlas dijalani akan membawa kebahagiaan.
Hadyono berharap rekan-rekan seprofesinya juga dapat mengambil sisi positif dari peran yang sedang mereka jalani. “Harapan saya, semua yang bekerja di bidang pelayanan dan tidak libur saat lebaran dapat dengan tulus ikhlas memberikan pelayanan pada penumpang atau masyarakat dengan baik. Memperhatikan kenyamanan dan kepuasan masyarakat. Tentunya kalau ada kritik, karena petugas juga hanyalah manusia, ya kita dengarkan kritiknya, kita tampung, lalu kita jadikan bahan evaluasi untuk perubahan ke depan,” tutupnya. (rum/HUMAS MENPANRB)