Dalam acara yang dihadiri sejumlah Sekretaris Daerah itu, tiga pemerintah daerah memilih untuk tidak membawa sendiri master soalnya, tetapi minta pihak Lembaga Sandi Negara untuk mengantarnya pada hari yang disepakati. Untuk Pemprov Jawa Timur, misalnya, disepakati pada H-2 sebelum 8 September. Ketiga pemda itu adalah Pemprov. Jawa Timur, Kabupaten Kubu Raya (Kalimantan Barat) , dan Kabupaten Tulangbawang (Lampung).
Sekretaris Kementerian PAN dan RB Tasdik Kinanto yang mengawasi jalannya serah terima master soal ini mengatakan, ketiga instansi tadi tidak mau mengambil resiko soal keamanan. Padahal, master soal ini sebenarnya sudah aman. Kalaupun misalnya master soal ini jatuh dan ditemukan orang, si penemu ini tidak akan bisa membuka master soal ini. “Untuk membuka master soal ini harus mendapatkan password yang hanya diketahui tim khusus dari Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg),” ujarnya.
Menurut Tasdik, setelah master ini sampai di masing-masing instansi tetap tidak bisa dibuka dulu. "Harus menunggu tim dari Lemsaneg tiba di setiap instansi. Mereka masing-masing membuat kesepakatan, kapan akan dibuka, dan untuk selanjutnya dicetak dan digandakan,". Tambahnya.
Pada umumnya, penggandaan soal ujian CPNS ini akan dilakukan pada tanggal 1 September. Khusus untuk Pemprov Jawa Timur, pencetakan naskah ujian dilakukan pada H-2 pelaksanaan ujian CPNS. "hal itu sangat masuk akal, karena pesertanya tidak banyak, dan percetakan yang sesuai standar juga tersedia banyak di sana," tutur dia.
Secara terpisah, Sekda Provinsi Jatim Rasiyo menuturkan, keputusannya tidak mau menerima master soal bukan keluar begitu saja. Tetapi hal itu benar-benar didasari dari pertimbangan keamanan. "Jadi saya pulang ke Surabaya nanti tidak bawa apa-apa. Saya takut master soalnya jatuh di jalan," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim itu.
Dikatakan, nantinya master soal akan dibawa sendiri oleh panitia pusat diantaranya Lemsaneg ke Surabaya pada 1 September. Selanjutnya masuk tahap penggandaan. Guna menjamin agar tidak terjadi kebocoran, Rasiyo mengatakan, pihaknya akan mengambil sumpah pihak-pihak yang terlibat dalam percetakan dan distribusi soal ini. "Saya yakin tes CPNS di Jatim bebas KKN atau penyimpangan lainnya," tambahnya.
Dielaskan, Jatim mendapatkan alokasi CPNS baru sebanyak 148 kursi. Alokasi ini terbagi untuk 90 kursi tenaga kesehatan dan 58 tenaga teknis lainnya.
Selama masa pendaftaran CPNS pemprov Jatim, jumlah pendaftar mencapai 22.358 orang. Dari jumlah tersebut, kemungkinan bakal menyusut dalam seleksi admisitrasif. hingga tinggal 9 ribuan pelamar yang masuk tahap tes tertulis. Dengan demikian satu peserta harus mengalahkan 60 peserta lainnya untuk bisa lolos ke ujian berikutnya yaitu tes kompetensi bidang (TKB).
Tasdik Kinanto lebih lanjut mengatakan, dalam rangkaian proses seleksi CPNS ini Panitia Nasional sudah berusaha semaksimal mungkin, agar tidak terjadi kebocoran soal, atau timbulnya kecurangan-kecurangan di lapangan, mulai dari penggandaan, pendistribusian sampai pada pengumuman hasil ujian. “Jadi saya mengimbau agar masyarakat luas jangan percaya dengan adanya bocoran soal, yang sering dihembuskan oleh oknum tertentu, dengan motivasi cari uang. Pannas akan kawal sebaik-baiknya,” ujarnya.
Sebagai gambaran, jumlah soal test CPNS sebanyak 200, terdiri dari 50 soal wawasan kebangsaan, 50 soal intelegensia umum, dan 100 soal karakteristik pribadi yang harus diselesaikan dalam waktu 2,5 jam.
Setelah dikumpulkan, nanti seluruh lembar jawaban akan dibawa ke Jakarta untuk proses scanning, kemudian hasilnya diserahkan ke masing-masing instansi untuk diumumkan. (ags/HUMAS MENPAN-RB)