Suasana ruang tunggu terminal penumpang Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak. (Foto : rr)
SURABAYA - Memasuki terminal penumpang Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, seakan tak percaya. Pasalnya, calon penumpang kapal diperlakukan seperti calon penumpang pesawat. Pelayanan security check, check in tiket, dan ruang tunggu penumpang, mirip dengan perlakuan di bandara. Kebersihan juga sangat terjaga.
Hanya untuk bagasi yang belum dapat diterapkan seperti di bandara, dan penumpang tetap membawa barang bawaanya sendiri ke dalam dalam kapal. Untuk yang satu ini, tampaknya memang sulit, karena penumpang kapal berbeda dengan penumpang pesawat. Mereka sangat mengistimewakan barang bawaannya, bahkan mending duduk di bawah, sementara barang bawaan ditaruh di kursi. "Barang bawaan ditaruh di eskalator, sedangkan orangnya naik tangga," ujar Nurjaman Mochtar, ketika menjadi Moderator dalam Simposium Pelayanan Publik di Surabaya, pecan lalu.
Bukan itu saja, terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Perak jutga memiliki garbarata, fasilitas tidak dipunyai pelabuhan lain. Penumpang pun tidak perlu naik turun tangga untuk memasuki kapal, meski terkadang ada kendala dalam penggunaannya karena bergantung pada ketinggian muka air laut.
"Kami memperhatikan kenyamanan. Inovasi ini menyembuhkan luka penderitaan para penumpang. Masyarakat bisa duduk dengan nyaman. Antri dengan teratur," ujar Direktur Keuangan Pelindo III U. Saefudin Noer saat mempresentasikan inovasinya dalam symposium tersebut.
Inovasi yang berjudul Gapura Surya Nusantara: Pionir Modernisasi Terminal Penumpang Kapal Laut Nasional, Pelindo III dapat mengubah fisik terminal penumpang sekaligus meningkatkan indeks kepuasan masyarakat. Inovasi ini merupakan salah satu Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2016.
Saefudin Noer menambahkan, untuk meningkatkan pelayanan penumpang kapal laut, Pelindo III akan mereplikasi inovasi ini ke seluruh wilayah kerja Pelindo III agar masyarakat merasakan kenyamanan yang sama. (rr/HUMAS MENPANRB)