Menteri Yuddy menyalami seorang anak keluarga WNA yang ditahan oleh pihak Imigrasi Tanjung Pinang, Kamis (02/06).
TANJUNG PINANG – Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang, Kamis (02/06), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi langsung meluncur ke sejumlah pelayanan publik.
Yuddy mengatakan, bahwa blusukan ini untuk memastikan pelayanan publik di Tanjung Pinang berjalan dengan baik. “Tanjung Pinang ditetapkab salah satu dari 57 role model pelayanan. Untuk itu, kualitas pelayanan publik khususnya yang berhubungan langsung dengan masyarakat harus ditingkatkan,” ujarnya.
Kantor Pertanahan Tanjung Pinang menjadi tujuan pertama. Di Kantor Pertanahan tersebut, Yuddy tidak banyak komentar. Namun sedikit menyinggung Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang belum mencanangan zona integritas (ZI).
Yuddy berharap BPN segera mencanangkan ZI agar kinerja aparatur semakin baik dan pelayanan publik optimal. Dari Kantor Pertanahan Tanjung Pinang, Yuddy yang didampingi Gubernur Kepri Nurdin Basirun, Walikota Tanjung Pinang Lis Darmansyah dan sejumlah pejabat bergeser ke Rumah Sakit Umum Provinsi Kepri.
Menteri Yuddy menilai pelayanan publik di rumah sakit tersebut sudah cukup baik. “Dilihat dari SDM kesehatan tersedia, fasilitas, dan kebersihan sudah cukup baik,” ujarnya.
Selain itu, Yuddy juga mendorong pihak rumah sakit dan pemda untuk melakukan sosialisasi BPJS Kesehatan pada masyarakat karena pengguna BPJS baru 75%.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjung Pinang menjadi tujuan blusukan selanjutnya. Yuddy menanyakan standar waktu pembuatan KTP. “Kami menetapkan tiga hari penyelesaian KTP. Namun terkadang ada kendala sering mati lampu sehingga kadang molor,” ujar salah satu petugas.
Menteri Yuddy berdialog dengan petugas pelayanan di Dinas Dukcapil Kota Tanjung Pinang, Kamis (02/06)
Yuddy juga mengingatkan agar petugas selalu ramah terutama yang langsung bertatap muka dengan masyarakat. “Walaupun capek, lagi banyak kerjaan atau masalah harus tetap senyum dan ramah kepada pengunjung ya,” pungkasnya.
Pria kelahiran 29 Mei 1968 ini juga mendorong ASN untuk selalu berinovasi. “Berpikir dan mencari solusi bagaimana memuaskan masyarakat. Bagaimana keluhan masyarakat bisa menjadi sekecil mungkin,” ujarnya.
Sebelum ke tujuan yang terkahir, Menteri menuju Mapolres Tanjung Pinang. Di sini Menteri mengingatkan agar polisi membuat kegiatan yang mendekatkan diri ke masyarakat. Menurut hasil survei yang dilakukan Kementerian PANRB, masyarakat di Tanjung Pinang menghindari untuk berurusan dengan polisi.
Hal tersebut dikarenakan ada stigma di masyarakat yang mengakibatkan rasa takut untuk berhadapan dengan polisi. “Coba bikin program sehingga kesan “angker” pada kepolisian berkurang,” ujar Menteri PANRB Yuddy.
Selain itu, Yuddy juga masih melihat beberapa lampu yang tidak dipadamkanpada siang hari padahal kondisi terang. “Lampunya dipadamkan kalau memang ruangan terang. Apalagi ini di luar,” sergahnya sambil memencet saklar untuk memadamkan lampu.
Guru Besar FISIP Universitas Nasional Jakarta ini mengingatkan untuk melakukan penghematan. Pelayanan Publik terakhir yang dikunjungi yakni Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Pinang. Disini Menteri Yuddy juga melihat masih ada lampu yang belum dipadamkan.
Menteri Yuddy juga prihatin dengan beberapa tahanan imigrasi di Rumah Detensi. Sebagian besar dari mereka merupakan WNA dari Pakistan dan Sudan yang pergi dari negaranya karena merasa tidak aman.
Di sela-sela kunjungannya ini, Yuddy menyempatkan diri mampir berziarah di makam mantan Gubernur Kepri M. Sani. Kebetulan istri dari almarhum sedang nyekar juga di taman makam pahlawan. (rr/HUMAS MENPANRB)