JAKARTA – Hasil survei The Power of Protection Confidence in the Future pada 12 negara termasuk Indonesia, menunjukkan satu dari tiga orang Indonesia belum menyiapkan jaminan kesejahteraan saat pensiun, khususnya para Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari fakta itu, PT Taspen atau Tabungan dan Asuransi Pensiun menyiapkan skema kewirausahaan ASN dan pensiunan untuk kesejahteraan yang disebut dengan inovasi Wirausaha Pintar.
Program ini merupakan bentuk layanan extra miles dari Taspen kepada ASN dan pensiunan dengan memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup ASN di hari tua. Dengan adanya Wirausaha Pintar, para ASN yang menjelang pensiun dan para pensiunan dilatih menjadi entrepreuneur dan berwirausaha. “Sehingga mereka dapat mandiri secara finansial, serta mengurangi risiko penurunan kesehatan dan mental karena mereka tetap produktif di hari tua,” ujar Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro saat presentasi dan wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 di Kementerian PANRB.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro (kiri) dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2019 di Kementerian PANRB
Iqbal menjelaskan, rata-rata para pensiunan kehilangan lebih dari 50 persen pendapatannya dibanding saat masih aktif bekerja. Kondisi tersebut menyebabkan pensiunan yang berusia di atas 58 tahun menjadi rentan terhadap kekurangan finansial, serta kondisi kesehatan dan mental yang menurun, dan menjadi tergantung secara finansial kepada orang lain.
Ada enam materi yang diberikan dalam program Wirausaha Pintar, yakni motivasi untuk berkarya dan hidup mandiri secara finansial di masa pensiun, manajemen keuangan menghadapi masa pensiun, pengenalan bisnis usaha mikro kecil & menengah, testimoni pensiunan ASN yang berhasil berwirausaha di masa pensiun, cara memasarkan atau marketing produk, serta pola hidup sehat menjelang dan di masa pensiun.
Inovasi Taspen ini memberi dampak langsung serta jangka panjang bagi para pensiunan ASN. Dampak langsung diberikan melalui materi pelatihan, seperti manajemen keuangan serta manajemen kesehatan fisik dan mental menjelang pensiun. Manajemen itu bisa langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. “Dampak jangka panjang dapat dirasakan melalui kemudahan pinjaman usaha yang didapatkan dari bank atau menjadi Mitra Binaan Taspen,” jelas Iqbal.
Program kewirausahaan dari Taspen tidak hanya diselenggarakan di wilayah Jakarta saja, tetapi sudah merambah hingga seluruh Indonesia. Sebanyak 57 kantor cabang Taspen bersinergi dengan 46 bank sebagai Mitra Bayar Taspen untuk operasional inovasi ini.
Sejak 2014, program ini telah dilaksanakan di Bandung, Bogor, Yogyakarta, dan Banjarmasin, selanjutnya merambah secara nasional ke wilayah Jakarta, Pekalongan, Cirebon, Tasikmalaya, dan Madiun. Hingga saat ini, inovasi Wirausaha Pintar telah diikuti oleh 6.897 ASN dan Pensiunan seluruh Indonesia, dengan target 13.000 orang di akhir tahun 2019.
Iqbal menambahkan, Wirausaha Pintar akan membawa multiplier effect tidak hanya untuk ASN dan pensiunan. Karena membuka lapangan kerja baru dan pemberdayaan masyarakat, ekonomi serta kesejahteraan masyarakat setempat juga ikut meningkat.
Iqbal berharap, inovasi ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan ASN jelang usia pensiun. “Tentu kita berharap kedepannya inovasi ini dapat dilakukan lebih luas, sehingga dampak terhadap kesehatan psikis dan ekonomi pensiunan jadi lebih baik,” tandas Iqbal. (dit/HUMAS MENPANRB)