Herminingsih (paling kanan, berkacamata) bersama rekan sekerja di Puskesmas Sleman
YOGYAKARTA - Saat aparatur negara bercengkerama dan menikmati libur Idul Fitri dan cuti bersama bersama keluarga, tidak demikian halnya dengan pegawai yang berkiprah di bidang kesehatan. "Saya baru saja tba di rumah setelah dinas malam," ujar Herminingsih, seorang paramedis di Puskesmas Sleman, DIY, Kamis (07/07).
Dia menambahkan, tugas juga sudah menunggu, karena Jumat esok paginya, dia juga kembali dinas. Tentunya bukan Herminingsih saja yang harus merayakan lebaran di tempat kerja. Apalagi sejak beberapa tahun terakhir, seluruh Puskesmas di wilayah DIY harus tetap beroperasi dan melayani masyarakat pada hari raya Idul Fitri.
Namun perempuan setengah baya ini tidak mengeluh, dan justru merasa bangga bisa melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan di bidang kesehatan. Diakuinya tidak sedikit pemudik yang sakit dan datang ke Puskesmas. "Meski kadang sedih, tapi kami bangga menjalani profesi kami," ujarnya.
Diungkapkan, Puskesmas tempat dia bekerja setiap harinya dikunjungi oleh 100 sampai 150 pasien. Puskesmas Sleman juga sudah memiliki unit rawat inap, dan seluruh pelayanannya sudah berstandar internasional. "Seluruh Puskesmas di Kabupaten Sleman, yang berjumlah 27 unit sudah menerapkan pelayanan sesuai standar ISO : 9001," imbuhnya.
Terkait dengan imbauan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi agar PNS tidak ambil cuti tahunan pasca cuti bersama dan idul Fitri 1437 H, Hermin mengatakan bahwa kebijakan tersebut sangat tepat. Namun apa yang diterapkan di Puskesmas Sleman, yang justru tetap beroperasi saat idul Fitri, rasanya sudah senafas dengan kebijakan pemerintah tersebut.
Karena iti, Herminingsih berharap para PNS dan aparatur negara pada umumnya dapat mentaati imbauan Menteri PANRB tersebut, dan sebagai abdi negara harus lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. "Kita digaji dari uang rakyat, rakyat adalah majikan yang harus kita layani sebaik-baiknya," imbuh ibu dua anak ini. (ags/HUMAS MENPANRB)