Pin It

20160526 Top 35 16

Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi didampingi Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa dan Kepala BKN Bima Haria Wibisana memberikan penghargaan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik kepada Provinsi Bali di Jakarta, Kamis (26/05).

 

JAKARTA – Pemenang Top 35 Inovasi pelayanan publik 2016 memiliki kewajiban untuk menyebarkan inovasinya kepada masyarakat. Bukan untuk pamer, tetapi langkah itu diperlukan untuk memotivasi aparatur negara di seluruh tanah air untuk terus melakukan inovasi pelayanan publik.

RS Mata Bali Mandara Pemerintah Provinsi Bali, dengan inovasi berajuk ‘Kami Datang, Penglihatan Terang’ yang berhasil menyodok ke dalam Top 35 Inovasi Pelayanan Publik untuk kategori Provinsi, berhasil menekan angka kebutaan dari 10 % menjadi 0,3%.  Namun persoalan kebutaan tentu juga terjadi di daerah lain. Karena itu dia berharap agar daerah lain juga melakukan hal serupa dengan mereplikasi inovasi ini.

Direktur RS Mata Bali Mandara dr. Ni Made Yuniti mengaku sangat senang dan bangga karena inovasi ini bisa memberikan pelayanan yang lebih baik pada masyarakat. RS Mata Bali Mandara melakukan operasi katarak keliling dengan menggunakan mobil. "Kita tahu masyarakat yang kena katarak merupakan masyarakat miskin. Untuk itu, kami membuat inovasi dengan melakukan operasi keliling dengan bus, hasilnya sebelum inovasi dilakukan angka kebutaan di Provinsi Bali 10 persen, setelah inovasi maka angka kebutaan menurun menjadi 0,3 persen," kata Yuniti.

Yuniti berharap, inovasi ini bisa direplikasi oleh seluruh Pemda. "Kami punya kewajiban untuk menyebarkan inovasi kami, apa hasilnya dan manfaatnya bagi masyarakat, kami akan publikasikan sehingga bisa diduplikasi oleh daerah-daerah lain," ujarnya saat ditemui di sela-sela  acara penyerahan penghargaan Top 35 Inovasi Pelayanan Publik di Jakarta, Kamis (26/05).

Hal senada disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Tanggamus Mukhlis Basri. Dia  menyambut baik adanya penghargaan seperti ini, karena bisa menjadi motivasi untuk melakukn inovasi di bidang-bidang lainnya, sehingga ketika semua bidang-bidang memiliki inovasi maka pelayanan menjadi lebih baik.  "Penghargaan ini akan kami jadikan motivasi untuk mendorong bidang lainnya melakukan program yang sama," kata Mukhlis. 

Akan halnya dengan General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikoraharja, yang  mengatakan pihaknya sangat bangga karena meraih penghargaan Top 35. Artinya, apa yang dilakukan PT Angkasa Pura I (Persero) dalam memberikan pelayanan mendapat hasil. 

Dengan "Inovasi Pelayanan Prima Bandara", Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai masuk Top 35. "Ini wujud penghargaan dari pemerintah. Dengan penerimaan ini membuat kami menjadi semakin bersemangat. Tentunya bandara yang lain bisa mengambil contoh karena pada hakekatnya seluruh bandara di Indonesia merupakan etalase, seperti apa kita memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat dan warga negara lain," kata Trikoraharja. (ns/HUMAS MENPANRB)