Deputi bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni saat menjadi narasumber dalam webinar Kementerian PANRB Mendengar yang digelar beberapa waktu lalu.
JAKARTA – Covid-19 bukanlah penghalang untuk melaksanakan prioritas Presiden RI yang telah dicanangkan selama periode 2019-2024. Salah satu prioritas yang relevan dengan kondisi saat ini adalah mewujudkan sistem kerja dan manajemen SDM yang efektif dan efisien. Di tengah pandemi yang masih mewabah, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menjalankan program transformasi human capital.
“Transformasi human capital di BUMN bertujuan untuk meningkatkan daya saing BUMN menjadi pemain global dan menjadikan BUMN sebagai pabrik talenta,” ujar Deputi bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Alex Denni saat menjadi narasumber dalam Webinar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Mendengar yang digelar beberapa waktu lalu.
Adapun transformasi human capital yang dilakukan Kementerian BUMN adalah dengan mengubah peran instansi tersebut menjadi strategic architect atau disebut sebagai penyusun strategi. Peran ini mendorong beberapa BUMN yang tadinya berdiri sendiri, menjadi BUMN yang terorganisir dan terbagi ke dalam kluster.
“Kementerian PANRB sudah dari dulu menjadi strategic architect bagi aparatur sipil negara (ASN). Sementara Kementerian BUMN baru sekarang. Jadi, adanya architecture human capital di setiap BUMN diharapkan seragam sehingga proses konsolidasi bisa lebih cepat,” tambahnya.
Tidak hanya itu, arsitektur SDM ini juga diformulasikan ke dalam tujuh elemen layanan. Pertama adalah shared value untuk memudahkan mobilitas talenta dari BUMN menjadi lebih mudah. Kedua, employer branding untuk menyeragamkan tujuan dari seseorang masuk ke dalam BUMN, dan ketiga adalah talent and succession management system. “Keberhasilan BUMN sangat ditentukan oleh siapa pemimpinnya,” tegas Alex.
Keempat, learning and development management system. Biasanya BUMN akan saling bersaing, namun kini akan diajak untuk saling berbagi agar proses pembelajaran bisa dilakukan dengan cepat. Kelima, reward and performance. Diakui Alex, penyelarasan remunerasi masih menjadi PR bagi Kementerian BUMN.
Terakhir, human capital technology serta human capital data and analytic. Jika dulu setiap BUMN memiliki teknologinya masing-masing, kini Kementerian BUMN mendorong setiap BUMN untuk menggunakan platform yang sama untuk memudahkan analisis data agar dijadikan alat pengambil keputusan. Ketujuh elemen arsitektur human capital ini sedang berada dalam tahap desain dan tiga diantaranya telah disepakati sebagai quick wins Kementerian BUMN.
Kunci sukses dalam transformasi human capital adalah komitmen, kepercayaan, dan dukungan dari pimpinan. “Human capital adalah the CEO games. Ini game-nya Pak Presiden dan juga Pak Menteri, karena SDM adalah prioritas 2019-2024,” pungkas Alex.
Selain itu, kepercayaan dan dukungan yang memadai juga dibutuhkan dalam melakukan terobosan, eksperimen, serta mengembangkan kreativitas dan inovasi. Pemberian dukungan tersebut juga haruslah diiringi dengan mitigasi dan pengendalian risiko yang baik. (nan/HUMAS MENPANRB)