JAKARTA - Ketersediaan tempat tidur rumah sakit, dibandingkan dengan jumlah penduduk masih menjadi masalah dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor melakukan berbagai inovasi sebagai upaya untuk tetap memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.
Salah satunya dilakukan oleh RSUD Ciawi Kabupaten Bogor, dengan inovasi yang dinamai Utilisasi Dashboard Ketersediaan Tempat Tidur Yang Optimal untuk menjawab permasalahan tersebut. Dalam hal ini, pihak RSUD mengembangkan dashboard penyajian informasi menggunakan teknologi informasi, untuk memonitor kegiatan organisasi dari hari ke hari secara real time dengan tampilan visual ketersediaan tempat tidur dalam satu layar (single screen). “Informasi ketersediaan tempat tidur ini dapat diakses oleh masyarakat, baik melalui website ataupun melalui aplikasi reservasi online, sehingga pelayanan kesehatan diberikan tanpa diskriminasi dan mengedepankan transparansi, “ujar Bupati Bogor Nurhayanti saat presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 di Kementerian PANRB.
Dikatakan, sebelum adanya aplikasi ini pencarian ruang perawatan dan ketersediaan tempat tidur membutuhkan waktu yang lama. Selain tidak efektif, pelayanan menjadi lambat, juga menimbulkan ketidakpercayaan pasien/keluarga pasien atas informasi ketersediaan tempat tidur yang diberikan oleh petugas. Pasien/keluarga pasien yang dirujuk ke RSUD Ciawi dari Puskesmas atau RS lain juga tidak mendapatkan kepastian ketersediaan tempat tidur, sering ditemukan kesulitan dalam proses rujukan pasien, dan tentu saja hal ini menghambat aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit.
Bupati Bogor Nurhayati memberikan penjelasan kepada Tim Panel Independen, di sela presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018, di Kementerian PANRB.
Setelah diterapkan aplikasi ini, masyarakat dapat mengetahui informasi ketersediaan tempat tidur secara real time, dalam waktu satu menit, sehingga mempermudah aksesibilitas dan mencerminkan keterbukaan informasi. “Informasi ini dapat diperoleh baik saat pasien/keluarga pasien berobat ke rumah sakit dan membutuhkan rawat inap, maupun melalui aplikasi registrasi online dan website rumah sakit, “ tambahnya.
Nurhayanti menegaskan, aplikasi ini juga telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Rawat Inap (SIRANAP) dan Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) hasil inovasi Kementerian Kesehatan. Selain itu, dashboard ini juga sudah terintegrasi dengan APLICARES BPJS, sehingga informasi dapat diakses oleh pasien peserta BPJS JKN melalui website: faskes.bpjs-kesehatan.go.id.
Selain mempermudah akses informasi ketersediaan tempat tidur di rumah sakit bagi masyarakat atau pihak yang membutuhkan, inovasi ini juga meminimalisasi terjadinya kasus pasien ditolak karena tempat tidur penuh. “Juga menunjang pelayanan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) dan menunjang sistem rujukan terintegrasi,” ungkapnya.
Nurhayanti menambahkan, inovasi yang masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018 ini telah direplikasi di 3 RSUD dan di beberapa RS swasta di Kabupaten Bogor. “Aplikasi ini akan berlanjut dan terintegrasi dengan sistem informasi lainnya, baik tingkat pusat maupun daerah, sehingga tercipta pelayanan publik terutama pelayanan di bidang kesehatan yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel, “ïmbuhnya. (dit/ HUMAS MENPANRB)