CIANJUR - Di sela-sela blusukannya ke Kabupaten Cianjur, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara beraudiensi dengan jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kabupaten Cianjur. Yuddy mengingatkan visi Kabupaten Cianjur yang mewujudkan masyarakat sejahtera dan berakhlak mulia.
“Saya mengapresiasi Pemkab Cianjur yang telah menerbitkan beberapa Peraturan Daerah (Perda) mengenai Survey Kepuasan Masyarakat (SKM), untuk mengukur kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik,” ujar Yuddy di hadapan ASN Pemkab Cianjur, Kamis (30/04).
Yuddy yang didampingi Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh, Menteri mengingatkan bahwa salah satu parameter keberhasilan pemerintah adalah kepuasan masyarakat akan pelayanan publik. “Perbaiki cara berpikir perilaku sikap dalam hal bekerja, tingkatkan pengetahuan. ASN juga harus membuka wawasan, meningkatkan semangat disiplin yang dimulai dari niat,” ujarnya.
Diakuinya, fasilitas memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah mental atau mindset. ASN harus memegang teguh prinsip, ikhlas ibadah agar ringan dan tidak menjadi beban. Jadi ASN harus berintegritas, professional, dan akuntabilitas dalam bekerja.
Karena itu, perlu cara berpikir, perilaku sikap dalam bekerja ASN harus diperbaiki. Caranya, lanjut Yuddy, dengan meningkatkan pengetahuan, banyak membaca agar membuka wawasan. Dalam melayani, setiap unit pelayanan harus mengedepankan transparansi, minimal soal biaya dan waktu, serta kejelasan.
Tak lupa, Yuddy mengingatkan pentingnya ASN untuk selalu update teknologi, karena dalam perbaikan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik perlu dibangun electronic government. Dengan cara itu, setidaknya dapat mempersingkat waktu pelayanan.
Di sinilah pentingnya revolusi mental bagi aparatur negara. Dengan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, maka mindset ASN harus berbalik 180 derajat, dari priyayi menjadi pelayan. ASN harus menjadi penggerak utama, khususnya di Jawa Barat yang masyarakatnya agraris religius. “Sebagai pemimpin, kita semua harus bisa menjadi teladan masyarakat,” imbuh Yuddy.
Hal lain yang ditekankan dalam kesempatan itu adalah perlunya bekerja bersama-sama, bergotong royong, dan tidak boleh lagi ada ego sektoral. Karena itu harus ada komunikasi yang baik, agar masyarakat tertib dan teratur. (nrl/HUMAS MENPANRB)