Pin It

PhotoGrid 1425126909370
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi megatakan agar bangsa Indonesia tidak hanya pandai menggunakan teknologi, tetapi juga harus pandai menciptakan teknologi. "Sebagai warga bangsa saya bangga bahwa bangsa Indonesia tidak hanya pandai memakai teknologi tetapi juga pandai membuat teknologi," ujarnya saat menghadiri peluncuran Indonesia Messenger System (iMes) di Jakarta, Sabtu (28/02). Dalam kesempatan itu, Menteri mengapresiasi peluncuran iMes ini, dan menghimbau seluruh pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk dapat menggunakan produk-produk nasional, seperti halnya iMes. Dikatakan, salah satu tugas ASN adalah membantu tumbuh dan berkembangnya dunia usaha di tanah air, sehingga investasi masuk, membuka lapangan kerja, dan pada gilirannya bisa mengurangi kemiskinan. "Marilah kita mencintai produk bangsa sendiri," imbuhnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan iMes sebagai media sosial untuk mengintensifkan komunikasi. Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, iMes merupakan pioner yang perlu mendapat dukungan dari semua pihak. "Saya himbau kepada semua stakeholder untuk dapat mendukung dan bekerja sama. Dan bila ini terjadi, ini merupakan sebuah kekuatan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia," ujarnya.

Sementara Menteri Perindustrian Saleh Husin  mengatakan,  pemerintah berharap produk ini bisa bersaing dengan produk-produk lain yang sudah ada, yang didominasi merek luar negeri. Managing Direktor PT. Gobsindo Utama Sonny J. Tendean mengungkapkan rasa optimisnya bahwa produk yang ia ciptakan telah siap untuk bersaing dengan berbagai media sosial asing yang kini telah marak digunakan di Indonesia. "Produk kami dapat 'berbicara' di kancah persaingan media sosial karena selain mengusung konsep nasionalisme, iMes juga memiliki banyak keunggulan yang  tidak didapatkan dari produk sejenis," ujarnya. Dijelaskan iMes mampu mentransfer file hingga 50 MB ke sesama pengguna, grup contact yang mencapai 2.000 member dan memiliki konsep untuk mengkombinasikan chatting, tweet dan social network. (khr/HUMAS MENPANRB)