Menteri Yuddy berbincang dengan Menlu Retno Marsudi, usai memberikan pembekalan kepada calon Dubes, Jumat (13/11)
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi, Yuddy menitipkan pesan kepada calon Duta Besar agar menjadi marketing bagi Indonesia. "Para Dubes harus bisa memasarkan keunggulan Indonesia, mencari investor, serta harus bisa mengayomi dan membantu WNI," ujar Yuddy saat memberikan pembekalan dalam Orientasi Calon Kepala Perwakilan RI di Jakarta, Jum'at (13/11).
Lebih lanjut Yuddy berpesan, para calon Dubes menjadi motor penggerak untuk suatu perubahan dan tidak henti memperkenalkan Indonesia, memasarkan serta membuka peluang kerjasama untuk transfer knowledge.
Dalam kesempatan itu, Menteri mengungkapkan bahwa enam paket kebijakan ekonomi merupakan kebijakan yang perlu dipahami para calon Dubes, untuk disampaikan kepada dunia usaha di luar negeri. Di sisi lain, seluruh aparatur juga harus siap mengimplementasikan kebijakan itu di lapangan. "Jangan sampai kebijakan yang sudah bagus ini justru terhambat oleh birokrasi," imbuhnya.
Hal ini disampaikan Yuddy mengingat masih ada kekhawatiran dari sementara pihak terhadap rendahnya kinerja birokrasi yang bisa menjadi kendala, seperti yang diangkat oleh beberapa media massa dalam beberapa hari terakhir. Dia menunjuk berita utama Kompas yang dua hari berturut-turut mengangkat berita tersebut dengan tema Paket kebijakan ekonomi terkendala birokrasi, ujar Yuddy.
Dikatakan, reformasi birokrasi telah dilaksanakan sejak pemerintahan Presiden SBY. Pemerintah juga sudah membuat peta jalam (road map) reformasi birokrasi. "Dengan menata sistem dan semua penyelenggara birokrasi wajib membenahi tata kelola dengan baik serta terukur," imbuh Yuddy.
Namun diakui bahws cakupan birokrasi yang luas butuh pengawasan dan tenaga ekstra. Unukbmebentuk kualitas unggul Aparatur Sipil Negara (ASN) menghadapi tantangan yang tidak mudah. Karena itu, Kementerian PANRB fokus pada dua hal.
Fokus pertama SDM aparatur negara sebagai ujung tombak reformasi birokrasi. Mind set baru, leadership, aparatur yang disiplin, peduli kepada rakyat menjadi kunci utama. Adapun fokus kedua adalah pelayanan publik.
Dalam hal ini penguatan integritas, etos kerja dan gotong royong menjadi kunci utama revolusi mental. "Selama satu tahun kami tidak bosan-bosan untuk terus mengkampanyekan revolusi mental," Yuddy berujar.
Tampak hadir calon dubes itu antara lain Alex Litay, Amelia Yani, Basri S., BudiSantoso. (reza/HUMAS MENPANRB)