MALANG – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negra dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengapresiasi inovasi Panic Button Center , sistem baru yang dimiliki Polresta Malang. Dia berharap agar aplikasi ini segera disebarluaskan ke kepolisian – kepolisian lain yang ada di Indonesia. “Aplikasi teknologinya tidak begitu sulit. Ini bagus dan perlu dicontoh oleh kepolisian daerah lain,” kata Yuddy.
Menurut Yuddy, yang terpenting yaitu bukan aplikasi panic bottom center-nya, tetapi bagaimana kecepatan kepolisian dalam merespon untuk segera hadir membantu warga yang membutuhkan. Karena itu Yuddy mengatakan, tugas kepolisian setelah aplikasi ini resmi digunakan yaitu kepolisian harus memiliki jaringan untuk menciptakan rasa aman. Karena personel kepolisian saat ini sangat kurang.
Panic Button Center merupakan sebuah aplikasi untuk mempercepat respon pengaduan masyarakat yang membutuhkan bantuan polisi. Dengan inovasi ini, warga masyarakat cukup menggunakan telepon genggam, dalam waktu 10 menit petugas kepolisian akan tiba di tempat .
“Panic button center ini nantinya akan kita gunakan di aplikasi handphone. Jadi jika ada yang butuh bantuan maka bisa dipencet ,dan dalam waktu 10 menit petugas kepolisian akan sampai di tempat yang dituju,” kata Kapolres Kota Malang AKBP Singgamata, Kamis (15/10).
Dikatakan, saat ini aplikasinya belum secara resmi dipublikasikan karena masih tahap penyempurnaan. Selain itu, pihaknya juga masih berkoordinasi dengan Walikota Malang untuk tindaklanjut penggunaan aplikasi ini. (ns/HUMAS MENPANRB)