Pin It

20151022 reform corner 1

JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Yuddy Chrisnandi belum merasa puas dengan hasil-hasil yang telah dicapai oleh kementerian yang dipimpinnya selama satu tahun masa jabatannya, walaupun  mendapatkan apresiasi dari Dewan Perwakilan Rakyat atas pencapaian kinerjanya.

“Saya sendiri masih merasa banyak yang perlu dilakukan karena areanya terlalu luas. Mengurus kelembagaan yang jumlahnya 103 lembaga non struktural kita baru evaluasi 25. Sisanya dibentuk oleh Undang-Undang (UU), tidak mudah bernegosiasi dengan DPR,” ujar Yuddy.

Kesulitan yang dihadapi PANRB adalah masalah evaluasi terhadap sumber daya manusia (SDM), di mana seharusnya 50% dari total 4,5 juta SDM berlatar belakang pendidikan  sarjana. Dengan tingkat pendidikan yang berbeda-beda tersebut, menurut Yuddy perlu adanya peningkatan dan pengembangan kapasitas dengan berfokus pada dua hal, yaitu perubahan mindset dan perbaikan pelayanan publik.

“Yang pertama perubahan mindset, bagaimana kementerian ini menjadi lokomotif perubahan yang berasal dari jabatan-jabatan puncak, makanya tidak ada jual beli jabatan dan KKN, dari situ akan muncul loyalitas. Jadi dari perubahan mindset ini merubah para priyai menjadi pelayan, yang awalnya tidak responsif, menjadi responsif,” katanya.

Selanjutnya, Yuddy akan fokus pada perbaikan pelayanan publik dengan membuat role model pelayanan di 56 daerah yang memiliki kawasan induistri tempat bekerjanya mesin nasional. Patokan dari fokus program tersebut adalah kepuasan masyarakt terhadap pelayanan pemerintah. (ris/HUMAS MENPANRB)