Presiden Jokowi saat melantik Budi Waseso sebagai Kakwarnas di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (27/12).
Ketua Kwartir Nasional (Kakwarnas) mempunyai tanggung jawab sebagai pembina untuk melatih atau melahirkan generasi-generasi muda unggulan bangsa melalui pendidikan Praja Muda Karana (pramuka).
“Kenapa dengan pendidikan Pramuka, karena memang Pramuka itu ada programnya di seluruh Indonesia, di seluruh wilayah republik ini, baik itu di kemasyarakatan di RT/RW, maupun di sekolah-sekolah,” ujar Budi Waseso saat memberikan keterangan usai dilantik sebagai Kakwarnas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (27/12).
Untuk masa bakti 2018 sampai dengan 2023, lanjut Budi Waseso, dirinya harus membuat program kerja sesuai dengan amanah dari negara yaitu membina generasi muda Indonesia ke depan melalui kegiatan Pramuka.
“Oleh sebab itu, saya menyusun satu kerangka organisasi di Pramuka atau di kepengurusan di kwarnas yang bidangnya adalah secara menyeluruh bidang itu berkaitan dengan program pemerintah,” ujar Buwas panggilan akrab Budi Waseso.
Lebih lanjut, Kakwarnas menyampaikan bahwa nanti ada wakil ketua-wakil ketua, ada bidang-bidang di bawah wakil ketua itu yang langsung membidangi bidang-bidang khusus dimana nanti akan berhubungan langsung dengan kementerian/lembaga yang terkait.
“Jadi sekarang, tadi SK-nya dari Pak Presiden itu sudah ikut memutuskan bahwa pembina, contoh, nanti pembina pelatihan pemuda pertanian di Pramuka, itu akan ditanggungjawabkan kepada Menteri Pertanian, Menteri Desa, Menteri Koperasi di antaranya itu,” tambah Buwas yang juga menjabat sebagai Dirut Bulog.
Jika berkaitan dengan program ketahanan nasional, lanjut Kakwarnas, nanti Menhan di antaranya, TNI, Polri, Kapolri dengan Panglima TNI.
“Itu termasuk dalam surat keputusannya Presiden yang tadi penjabarannya dibacakan,” katanya.
Berkaitan dengan pelatihan-pelatihan yang lain kemampuan generasi muda, umpamanya berwiraswasta di Pramuka, tambah Budi Waseso, itu akan dilakukan oleh orang-orang yang kompeten.
“Nanti ada pelatihannya. Dimana pelatihannya, itu nanti kita punya pusdiklatnas yang ada di Cibubur. Bagaimana sistemnya, kita akan membuat kader-kader nanti yang kita training di situ menjadi kepanjangan tangan kita untuk program kewilayahan baik itu di daerah provinsi, kota, kabupaten, kecamatan, desa sampai ke RT-RW,” ujarnya.
Lebih lanjut, Budi Waseso mengaku akan menyamakan persepsi dengan seluruh pengurus yang baru dilantik hari ini. Yang nantinya, lanjut Buwas, akan menjadi bahan untuk dilakukan penjabaran penyusunan program dari masing-masing bagian untuk diangkat dalam rencana kegiatan Rakernas, yang dijadwalkan tanggal 26-27 Januari 2019.
“Kalau itu sudah nanti, program itu sudah terjabarkan dengan baik dengan rencana kegiatan masing-masing bagian, itu menjadi pedoman kita dari pusat sampai di jajaran wilayah, di kwarcab,” jelas Kakwarnas.
Gerakan Pramuka, menurut Budi, merupakan gerakan besar dan nasional bahkan berhubungan dengan internasional. Kemarin sebelum dilantik, sambung Budi, kegiatan Pramuka agak vakum tapi bukan berarti tidak ada kegiatan, karena sifatnya besar-besar sehingga tidak bisa diikuti.
Budi juga mencontohkan ada kegiatan pramuka dalam rangka SAR atau dalam membantu kegiatan sosial bencana alam yang otomatis setiap kali ada bencana alam langsung Pramuka di daerah itu atau di dekat daerah itu selalu langsung bergerak ke lokasi bencana.
“Bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat dengan Kepolisian, TNI, dengan Badan SAR Nasional untuk kita ikut andil bagian daripada tim untuk menanggulangi bencana alam. Ini di antaranya,” jelasnya.
Di akhir pernyataan, Buwas berjanji akan berusaha bekerja dengan baik, sebagai Kakwarnas.
“Saya ingin membangun Pramuka ke depan yang lebih baik karena itulah aset bangsa, generasi bangsa Indonesia ini yang akan dibangun melalui salah satunya dengan gerakan Pramuka,” sambungnya.
Terus terang saja, lanjut Kakwarnas, dirinya sejak SD, SMP, ikut kegiatan Pramuka sampai SMA. Selama dinas di kepolisian, sambung Buwas, dirinya adalah pembina Pramuka.
“Setiap Kapolres, Kapolda itu langsung pembina Pramuka di kewilayahan. Jadi sebenarnya kalau seorang anggota Polri/TNI itu otomatis dia sudah paham dan mengert arti dari pendidikan kepramukaan, begitu ya,” pungkasnya. (FID/EN)