Walikota Denpasar Rai Mantra dan Walikota Makassar Ramadhan Pomanto, usai penandatanganan MoU, di Denpasar, Rabu (08/03)
DENPASAR - Kota Makassar Sulawesi Selatan dengan Kota Denpasar memiliki karakteristik masalah perkotaan yang hampir cukup sama. Kedua kota yang menjadi deretan kota besar di Indonesia ini dengan pendekatan penyelesaian masalah perkotaan dilakukan sebuah kerjasama lintas perkotaan pada Rabu (8/3) di Graha Sewaka Dharma Lumintang. Penandatanganan kerjasama (MoU) dilakukan Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto dengan Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawiajya Mantra serta melakukan berbagai pembahasan problematik kota, salah satunya pembahasan permasalahan sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA)
Kehadiran Walikota Makasar Moh. Ramadhan Pomanto juga meninjau langsung alur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Graha Sewaka Dharma Lumintang, serta program Smart City di Denpasar Cyber Monitor Damamaya.
Menurut Ramadhan Pomato mengunjungi PTSP Graha Sewaka Dharma tak terlepas dari rapor merah yang diberikan pemerintah pusat kepada PTSP Pemkot Makasar, sehingga kunjungan ini dapat menggali Ilmu proses pelayanan PTSP Pemkot Denpasar. Walikota mengakui, PTSP Denpasar menjadi pelayanan publik yang sangat menarik untuk ditiru, serta pelayanan juga memiliki karakteristik lokal yang mencerminkan pelayanan ala Indonesia.
Pihaknya juga telah meninjau beberapa pelayanan publik yang ada di Inodnesia serta di luar negeri, namun alur pelayanan PTSP Denpasar dinilai paling cocok dan tepat dilaksanakan di Kota Makasar. “Saat ini saya sedang menata PTSP Kota Makasar dan akan meniru PTSP Graha Sewaka Dharma yang sangat menarik, mudah dan terpadu serta tentunya masyarakat Denpasar sangat bersyukur memiliki Walikota dan Wakil Walikota Denpasar yang memiliki pemikiran cerdas dalam penataan pelayaan publik,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Kota Makasar dengan luas wilayah 175 Km persegi dan jumlah penduduk mencapai 1,8 juta jiwa. Berbagai permasalahan kota ditangani dari pengangguran semakin meningkat yang tak terlepas dari keberadaan Makasar sebagai kota terbuka yang berpengaruh pada tingkat urbanisasi. Adanya pembahasan tentang Orange Ekonomi oleh Walikota Rai Mantra tentunya sangat menarik dan akan kita bahas bersama dalam program kerjasama secara spesifik peningkatan perekonomian masing-masing kota.
Sementara Walikota Denpasar Rai Mantra mengatakan, Graha Sewaka Dharma Lumintang sebagai pusat pelayanan publik di Kota Denpasar. Sewaka Dharma menjadi salah satu filosofi Agama Hindu yang memiliki arti melayani adalah kewajiban. “Dari filosofi ini kami bersama Wakil Walikota I GN Jaya Negara membuka pandangan lebih luas dalam birokrasi pelayanan lewat spirit Sewaka Dharma, serta secara terus menerus melakukan transformasi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN),” ujarnya.
Sejak tahun 2008 perubahan kinerja dan mindset ASN yang juga diikuti mewujudukan perubahan fisik membangun Graha Sewaka Dharma Lumintang. Berbagai pelayanan publik dapat diakses masyarakat dalam satu gedung pelayanan publik yang meliputi pelayanan perijinan, pelayanan administrasi kependudukan, Control Room Damamaya serta berbagai pelayanan publik lainnya.
Disamping itu, pertumbuhan Kota Denpasar dengan luas wilayah 127 Km persegi, dan kepadatan penduduk mencapai 6800 per Km persegi yang saat ini memiliki capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 82,24 persen dengan penerapan pelayanan inklusif kedepan yang juga membutuhkan berbagai rool model pembangun. (PR)