Pin It

Diminta Tak Tertular Budaya Pungli

SURABAYA – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) terus berusaha memperbaiki citra. Pembenahan pegawai melalui perekrutan CPNS yang bersih dan fair kini menjadi salah satu prioritasnya.

Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan bahwa perekrutan CPNS di kementeriannya kini bebas KKN. Untuk memastikan itu, mulai seleksi CPNS pada 2012, panitia perekrutan juga menggandeng pengawas eksternal. Di dalamnya ada elemen LSM, ombudsman, dan mahasiswa.

Pengawas eksternal itu melengkapi inspektorat jenderal selaku pengawal internal. ”Insya Allah hasil seleksinya lebih bersih,” kata Denny dalam acara Orientasi dan Penyerahan Surat Keputusan CPNS di Kantor Balai Harta Peninggalan (BHP) Surabaya kemarin (28/3).

Denny menjamin bahwa tidak ada lagi CPNS yang lolos karena memberikan setoran kepada panitia atau merupakan titipan pejabat di lingkungan Kemenkum HAM. Karena itu, dia berpesan kepada para CPNS yang mulai aktif bekerja pada 1 April tersebut untuk terus menjaga integritas yang dibangun sejak perekrutan.

”Jadilah pohon-pohon integritas yang kukuh, yang tidak akan mempan dengan pungli, yang akan terus berjuang melawan korupsi dan membasmi ketidakadilan dalam bentuk apa pun,” tegas Denny, langsung disambut riuh tepuk tangan.

Sebagai wujud komitmen tidak akan melakukan pungli, para CPNS menandatangani pakta integritas di atas kain putih.

Dalam acara itu juga dilakukan pemutaran film Selamat Siang Risa. Film tersebut mengisahkan sosok Risa yang tumbuh dan dibesarkan dalam keluarga yang berusaha mempertahankan kejujuran. Meskipun hidup dalam kekurangan, orang tuanya tidak mau menerima sogokan dari pengusaha nakal yang ingin menimbun beras ilegal.

Semangat itu dipertahankan Risa hingga dewasa. Saat sudah bekerja, Risa juga berani menolak gratifikasi dari orang yang melakukan korupsi.

Denny mengakui bahwa menjadi sosok Risa tidaklah mudah. Tantangannya cukup besar, terutama pada zaman sekarang.

”Tapi bagaimanapun, tidak ada pungli yang halal,” tegasnya. Untuk semakin memompa semangat para CPNS, Denny membacakan puisi milik Chairil Anwar yang berjudul Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.

Salah satu CPNS yang lolos, Putra Ari Taqwa, menceritakan bahwa ayahnya adalah seorang sipir di Lapas Trenggalek. Tapi, dia bukan sipir yang kaya raya. Ayahnya hanya memiliki sepeda motor bebek warna merah yang sudah tua.

”Bapak berpesan agar saya menjadi pegawai yang baik. Saya akan terus mengingatnya,” kata Putra dengan suara bergetar. (may/c11/pri)

Sumber: http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=164916


Cetak   E-mail